PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA
DISUSUN
OLEH:
YENI
NURYANI
ARI
ANDRIANTO
PROGRAM
STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BANI SALEH
JL.
R.A KARTINI NO: 66 BEKASI 17113
2013
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KASUS 1
KELOMPOK 1
Kasus
1 :
Tn. A usia 46 tahun, TD 170/100 mmHg, N 100
kali/menit, nafas 20kali/menit, bekerja sebagai tukang ojek. Mempunyai
kebiasaan merokok dan mempunyai istri Ny. S berusia 43 tahun, TD 120/90 mmHg, N
78 kali/menit, nafas 22 kali/menit dan mempunyai 3 orang anak.
A.
DATA
UMUM
1)
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2) Usia : 46
Tahun
3) Suku : Betawi
4) Agama
:
Islam
5) Pendidikan
: SMP
6) Pekerjaan : Tukang Ojek
7) Tempat/Tanggal
Lahir : Bekasi/ 14 Januari 1965
8) Alamat
dan No.Telfon : JL. Toyogiri
No.22 Rt 06/02
Tambun
Bekasi
9) Komposisi
Keluarga :
No
|
Nama
|
Umur
|
Jenis Kelamin
|
Hub. Dengan KK
|
Tempat/Tanggal
Lahir
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
1
|
Ny. S
|
43 Thn
|
P
|
Istri
|
Carawang, 14 Februari 1969
|
IRT
|
SMP
|
2
|
Tn. S
|
21 Thn
|
L
|
Anak
|
Bekasi, 18 Maret 1992
|
Buruh Pabrik
|
SMA
|
3
|
Nn. E
|
17 Thn
|
P
|
Anak
|
Bekasi, 9 Januari 1996
|
Pelajar
|
SMA
|
4
|
An. Y
|
11 Thn
|
L
|
Anak
|
Bekasi, 22 Juni 2002
|
Pelajar
|
SD
|
10) Genogram :
|
|
|
= Laki-laki =
Laki-laki Meninggal
= Perempuan =
Perempuan Meninggal
= Tinggal
Serumah
11)
Riwayat Penyakit
Tn. A mengatakan sebelumnya tidak pernah mengetahui
tentang penyakitnya. Tn. A mengatakan bahwa
penyakit yang dideritanya baru diketahui sekitar 1 tahun yang lalu pada
saat Tn. A mengantarkan anaknya berobat ke puskesmas. Setelah mengetahui Tn.A
mempunyai darah tinggi Tn.A langsung berobat di puskesmas berbarengan dengan
anaknya yang sakit. Setelah berobat di puskesmas Tn. A merasa membaik dan tidak
pergi ke puskesmas untuk control. Namun setelah lima bulan kemudian Tn. A pergi
ke puskesmas untuk berobat karena mempunyai keluhan sakit kepala yang hebat.
Dan sampai sekarang belum ke puskesmas lagi. Tn. A mengatakan penyakit darah
tinggi yang dideritanya melainkan
karena pengaruh dari pola makan Tn. A yang salah. Tn. A mengatakan memang
sangat senang makan ikan asin terlebih jika istrinya memasak makanan harus
sedikit asin. Tn. A juga mengaku sangat suka sekali dengan daging kambing
ditambah dengan adanya kebiasaan merokok dan minum kopi rutin 3 x perharinya.
Tn.A mengatakan pernah dirawat dirumah sakit tetapi bukan karena darah
tingginya melainkan karna mengalami kecelakaan motor.
12)
Tipe Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam tipe
keluarga keluarga inti atau nuclear family karena dalam satu rumah terdiri
dari ayah yang berusia 46 tahun dan ibu yang berusia 43 tahun denga tiga anak yaitu
: anak laki-laki berusia 21 tahun, anak kedua perempuan berusia 17 tahun, dan
anak ketiga laki-laki berusia 11 tahun yang semuanya belum menikah. Tn. A dan
Ny. S mengatakan dalam keluarganya tidak ada kendala atau masalah tertentu yang
dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktivitas mereka sehari-hari
13)
Budaya
a. Suku
Bangsa
Tn.
A berasal dari suku betawi daerah
Jakarta dan Ny. S berasal dari suku jawa yaitu daerah solo.
b. Bahasa
Sehari-hari
Bahasa
sehari hari yang digunakan oleh Tn. A dan Ny. S serta anak-anaknya adalah
bahasa Indonesia. Tetapi tidak jarang pula keluarga ini menggunakan bahasa
betawi karena terbawa oleh lingkungan dan keluarga dari Tn. A.
c. Kebiasaan
Adat
Tn. J mengatakan budaya yang di anut tidak sepenuhnya
tumbuh didalam keluarga mereka, ada beberapa
adat pantangan seperti ketika istri sedang hamil tidak boleh keluar diatas jam
6 sore atau setelah magrib, tidak boleh tidur siang, dan istri yang sedang
hamil harus selalu membawa bawang putih untuk penangkal setan.
d. Nilai-nilai
budaya dalam keluarga
Tidak
ada nilai-nilai bedaya yang secara resmi dalam keluarga Tn. A, namun dalam
menyelesaikan suatu masalah biasanya keluarga ini selalu bertukarpendapat dan
mencari solusinya secara bersama.
e. Kebiasaan
budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Ada
budaya pada keluarga Tn. A yang melarang untuk makan ikan pada ibu yang baru
melahirkan karena merekan percaya jika tidak makan ikan maka luka atau jaitan
setelah melahirkan kan cepat sembuh.
14)
Agama
Keluarga ini menganut agama Islam. Kedua orangtua rajin sholat
5waktu. Tn. A biasanya melaksanakan kewajiban sholat Jum’at di Masjid di
wilayah rumahnya, dan melaksanakan sholat magrib di mushola di daerah
sekitarrumahnya, apabila tidak ada halangan (cuaca buruk, hujan). Ny. S mengatakan
bahwa ia sangat percaya kepada Tuhan YME dan sangat berserah diri tentang
apapun di dalam keluarga baik itu mengenai kesehatan,keutuhan dalam rumah
tangganya, jodoh anak-anaknya, rezeki, dan lainnya.Tn. J dan Ny. M mengarahkan
anak-anaknya untuk selalu taat menjalankan ibadah dan bertakwa kepada Allah.
15)
Status social ekonomi keluarga
Status
sosial keluarga termasuk keluarga sejahtera 2, dimana keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, tetapi belum
dapat memberikan sumbangan yang teraturbagi masyarakat atau kepedulian
sosialnya belum terpenuhi sepertisumbangan materi, dan belum dapat aktif dalam
kegiatan masyarakat. Tn.A dan Ny. S bersama-sama
dalam mencari nafkah untuk keluarga
sebagai tukang ojek dan pedagang.
pendapatan Tn. A rata-rata Rp 1 jutaan dan
Ny. M rata-rata Rp 1 jutaan. Menurut Ny. S pendapatan mereka cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk dalam pendidikan anak mereka dan
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya.
B.
Faktor
Lingkungan
1. Rumah
(tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Tipe
rumah : Tembok permanen, lantai
dari keramik, atap genting.
Ukuran : 6 m x 9 m
Jumlah
ruangan : 8 ruangan, terdiri atas 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 teras rumah.
2. Ventilasi
dan Penerangan
Penerangan
rumah dengan lampu neon, siang hari cahaya sinar matahari dapat masuk ke setiap
ruangan dan kamar tidur, terdapat 2 kamar saja yang mempunyai jendela, dan
untuk ruang tamu ada dua jendela. Total terdapat 4 jendela.
3. Persediaan
air bersih
Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan air minum dan memasak, air diambil dari sumur dan dimasak terlebih
dahulu hingga masak. Namun kalau sedang musim hujan biasanya air sumur menjadi
agak keruh tapi tidak berbau. Untuk
kebutuhan air (MCK) anggota keluarga menggunakan air sumur juga.
4. Pembuangan
sampah
Sampah dibuang pada tempat sampah terbuka di samping rumah dan apabila
sudah menumpuk sampah akan dibakar.
5. Pembuangan
air limbah
Pembuangan
limbah melalui selokan.
6. Jamban
/ WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Tipe
jamban leher angsa (jamban jongkok).
7. Lingkungan
rumah
Jarak rumah klien dengan tetangga terdekat sekitar 1-3 meter, sedangkan didepan rumah keluarga persis terdapat
tempat cuci mobil. Pada samping rumah terdapat kost - kostan.
8. Sarana
komunikasi dan transportasi
Untuk berhubungan dengan keluarga maupun saudara yang jauh Tn. A dan Ny. S
menggunakan telephone milik An. D. Sedangkan untuk keperluan transportasi keluarga menggunakan sepeda motor.
9. Fasilitas
hiburan (TV, radio, dll)
hKeluarga
memiliki sebuah televisi yang terletak di ruang keluarga sebagai fasilitas
hiburan.
10.
Denah (rumah dan lingkungan)
|
|
|
1 2
5
6 m
|
|
9 m
11. Fasilitas
pelayanan kesehatan
Anggota keluarga
jarang memeriksakan kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan, namun
terkadang keluarga pernah juga periksa ke tempat pelayanan terdekat yaitu puskesmas.
C.
Riwayat
dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat
ini termasuk keluarga dengan anak remaja, tugas perkembangan keluarga dengan
anak remaja seperti:
a. Mempertahankan
pola komunikasi
Keluarga Tn. A
mempunyai 1 anak usia remaja, An. E terbuka terhadap ibunya karena Nn. E merasa
paling dekat dengan ibunya. Bila ada permasalahan yang menyangkut dirinya, An.
E selalu membicarakan denagn ibunya untuk mendapatkan solusi dan masalah cepat
terselesaikan. Tapi Nn. E tidak begitu dekat dengan bapaknya dikarenakan
bapaknya jarang di rumah sehingga jarang berkomunikasi.
b. Memberikan
kebebasan dalam batasan tanggung jawab
Keluarga Tn. A
menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab
masing-masing. Ny. S memberi tugas pada anak-anaknya untuk melakukan kegiatan pribadinya
secara mandiri sebagai bukti bahwa anak mampu mempertanggungjawaban kewajiban
yang telah anak lakukan.
2.
Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Berdasar hasil wawancara, maka didapat informasi bahwa
pada usia remaja mulai merasa tekanan yang cukup berat karena semakin tinggi
tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan.
Tn. A sering berpikir apakah dia sanggup menuntaskan anak-anaknya dengan
penghasilannya itu.
3.
Riwayat
keluarga inti
Dalam keluarga Tn. A tidak ada yang
memiliki penyakit keturunan dan semua sehat. Apabila dalam keluarga Tn. A ada yang sakit, dengan segera memeriksakan ke pelayanan kesehatan
terdekat.
4.
Riwayat
keluarga sebelumnya
Ny.
A memiliki penyakit darah tinggi sampai sekarang
tapi anak-anaknya tidak ada yang memiliki penyakit hipertensi.
D.
Struktur peran (formal & informal)
Formal
a.
Tn. A sebagai
kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya dismping itu Tn. A sebagai
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga
b.
Ny. S berperan sebagai
istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. S sebagai ibu yang memiliki peran untuk mengurusi rumah dan pendidik
anak-anaknya serta membantu
suaminya bekerja.
c.
Tn. S, Nn. E
dan An. Y berperan sebagai
anak sekolah yang harus belajar dan patuh pada kedua ortunya.
Informal
Setiap anggota keluarga
selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain
E.
Fungsi
keluarga:
1. Fungsi
afektif
Menurut Tn. A ia senang memiliki
keluarga yang lengkap serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka.
Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta
saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang
membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi
sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik,
didalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong
menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga ini. Keluarga ini juga
membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk berbincang-bincang dengan
anggota keluarga.
3. Fungsi
perawatan kesehatan
Tn. A mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa
penyakit takanan darah tingginya
berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala
pusing. Tn. A. mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun
karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan yang
dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga sakit yang dialami Tn.
A ini tidak terlalu dirasakan karena Tn. A dibawa ke puskesmas jika ada keluhan
saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa
timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara
merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan
rumah adalah Ny. S dibantu oleh
anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya
karena kebiasaan.
Keluarga mengetahui jika sakit ia harus
pergi ke puskesmas apalagi puskesmas yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan
kaki maka akan sampai.
F.
Stress
dan koping keluarga:
Tn.
A mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak, sekolah
anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama untuk
mencari jalan yang terbaik.
Dan
apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta
bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan
masalah.
G.
Pengkajian
Psikososial
1. Status
emosi
Tn. A mengatakan
bahwa ia mudah marah jika
ada anak anak nya yang bandel. Untuk Ny. S emosi nya stabil dan ramah, sedangkan untuk Tn. S, Nn. E dan An. Y
emosinya masih labil seperti anak anak pada umumnya.
2. Konsep
diri
Anggota keluarga Tn. A memiliki konsep diri baik meskipun hidup
dengan kekurangan dan terkadang penyakit menghampiri keluarga tabah dan ingin semakin mendekatkan diri pada
Sang Pencipta
H.
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan fisik
|
Tn. A
|
Ny. S
|
Tn. S
|
Nn. E
|
An.Y
|
Tekanan darah
|
170/100 mmHg
|
120/90 mmHg
|
110/80 mmHg
|
120/80 mmHg
|
110/80 mmHg
|
Nadi
Suhu
RR
BB
|
100x/mnt
360C
20x/mnt
58 kg
|
78x/mnt
360C
22x/mnt
60 kg
|
80x/mnt
360C
24x/mnt
50 kg
|
83x/mnt
360C
22x/mnt
45 kg
|
80x/mnt
360C
24x/mnt
35 kg
|
Kepala
|
Mesochepal
|
Mesochepal
|
Mesochepal
|
Mesochepal
|
Mesochepal
|
Rambut
|
Hitam bersih
|
Hitam bersih
|
Hitam bersih
|
Hitam bersih
|
Hitam bersih
|
Kulit
|
Sawo matang,
turgor baik
|
Sawo matang,
turgor baik
|
Sawo matang,
turgor baik
|
Sawo matang,
turgor baik
|
Sawo matang,
turgor baik
|
Mata
|
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan kurang baik
(kabur ketika melihat)
|
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
|
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
|
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
|
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
|
Hidung
|
Bersih, fungsi
penghidu baik
|
Bersih, fungsi
penghidu baik
|
Bersih, fungsi
penghidu baik
|
Bersih, fungsi
penghidu baik
|
Bersih, fungsi
penghidu baik
|
Mulut &
tenggorokan
|
Bersih, tidak
berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
|
Bersih, tidak
berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
|
Bersih, tidak
berbau, gigibersih, tidak ada nyeri telan
|
Bersih, tidak
berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
|
Bersih, tidak
berbau, gigi karies, tidak ada nyeri telan
|
Telinga
|
Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
|
Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
|
Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
|
Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
|
Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
|
Leher
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Dada
|
Tidak ada wheezing
|
Tidak ada wheezing
|
Tidak ada wheezing
|
Tidak ada wheezing
|
Tidak ada wheezing
|
Perut
Ekstremitas
|
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Tidak ada kelainan
bentuk
|
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Tangan kiri dan
kaki kiri pegel-pegel kadang tidak bisa berjalan, lutut kanan dan kiri
kemeng, kaki terasa dingin
|
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Tidak ada kelainan
bentuk
|
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Tidak ada kelainan
bentuk
|
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Tidak ada kelainan
bentuk
|
I.
Analisa
Data
Tgl
|
Data
|
Masalah perawatan keluarga
|
10/3/’13
|
Subjektif:
Tn. A mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga
mengatakan bahwa ia tidak tahu harus mengurangi makan apa, karena selama ini
ia tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan sering mengalami
pusing kepala. Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah mengajak kontrol ke
puskemas atau tempat yang lain untuk mrngontrol tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan darah Ny. S 170/100 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1 tahun
yang lalu.
|
1.
Hipertensi
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi.
|
10/13/’13
|
Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa yang
membersihkan rumah adalah dirinya dibantu oleh anak perempuannya
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/
sirkulasi udara didalam rumah kurang, baju banyak yang digantung.
|
2.
Kebersihan
lingkungan rumah.
Resiko terjadinya penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
|
J.
Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada
pembuluh darah di otak)
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1. Sifat
masalah
Resiko
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi
masalah untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya
masalah.
Ada
masalah tetapi tidak perlu ditangani
|
2/3
x 1 = 2/3
½
x 2 = 1
2/3
x 1 = 2/3
½
x 1 = ½
|
Adalah
resiko tidak sehat dan memerlukan penanganan yang secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi akibat peningkatan
tekanan darah.
Masalah
dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang
cara merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.
Masalah
dapat diubah karena penyakit hipertensi meruapakan suatu penyakit yang dapat
dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Keluarga
tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kestabilan tekanan darah pada
penderita hipertensi
|
Total skor 3 ¼
|
No.
|
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan
|
Rencana
intervensi
|
|
Umum
|
Khusus
|
|||
1.
|
Resiko cedera
(pendarahan pada pembulu darah pada otak) berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
|
Setelah dilakukan
kunjungan keperawatan resiko pendarahan otak dapat dicegah
|
TUK 1.
Setelah dilakukan
kunjungan selama 1x45 menit. Keluarga mampu :
1.
Mengenal
masalah hipertensi
TUK 2.
Mengambil keputusan
mengenai tindakan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang hipertensi
TUK 3
Merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi
TUK 4.
Memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
TUK 5.
Memanfaatkan
Fasilitas Kesehatan
|
a.
Menyebutkan
pengertian hipertensi
b.
Penyebab
hipertensi
·
Makanan
·
Usia
·
Obat-obatan
·
Keturunan
·
Stress
c.
Menyebutkan
tanda gejala hipertensi
·
Pusing
d.
Menyebutkan
jenis hipertensi
·
Derajat 1
·
Derajat 2
·
Derajat 3
·
Derajat 4
a.
Jelaskan
akibat bila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
b.
Motivasi
keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat guna menangani hipertensi
c.
Beri
reinforcement positif atas keputusan keluarga
a.
Jelaskan pada
keluarga tentang perawatan hipertensi
b.
Demokrasikan
pengobatan tradisional untuk hipertensi
c.
Beri
kesempatan keluarga untuk mendemontrasikannya.
d.
Beri
reinforcement positif atas keterampilan keluarga dalam membuat obat
tradisional
a.
Jelaskan
tentang pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan keluarga dirumah
a.
Menjelaskan
pada keluarga mengenai tempat pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk
pengobatan hipertensi
b.
Memotivasi
keluarga untuk mengunjungi tempat fasilitas kesehatan
c.
Beri
reinforcement positif atas minat keluarga.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar